Scroll untuk baca artikel
HeadlineSumut

Pasar Ramadan Al Husna Simpang Enam Kisaran, Bertahan Selama 30 Tahun

×

Pasar Ramadan Al Husna Simpang Enam Kisaran, Bertahan Selama 30 Tahun

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Kisaran. Banyak pasar Ramadan dadakan yang biasa dijumpai ketika bulan puasa. Biasanya warga memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa untuk mencari panganan. Di kota Kisaran, Kabupaten Asahan misalnya. Ada satu pasar ramadhan yang cukup lama dikenal masyarakat dan bertahan sejak puluhan tahun. Namanya, pasar ramadhan simpang enam, yang berada persis didepan Masjid Al Husna di kelurahan Kisaran Baru.

Menurut keterangan warga sekitar, banyak warga sudah mulai berjualan di kawasan simpang enam ini dan memulainya sejak awal tahun 90-an dan bertahan sampai saat ini. Artinya pasar tersebut telah eksis dan bertahan sejak 30 tahun. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Remaja Masjid Al Husna, Hermawan saat berbincang bersama wartawan, Senin (11/5/2020).

Baca Juga:   Polres Sergai Gelar Razia Cipta Kondisi dalam Bulan Suci Ramadan

“Kalau pasar Ramadan ini bang, katanya sudah ada sejak jaman orang tua kami. Ada sekitar awal tahun 1990-an,” kata Hermawan.

Iapun menyampaikan, adapun aneka panganan kue yang dijual disini mulanya berasal dari janda dan warga  tak mampu sekitar masjid. Agar mereka mendapatkan penghasilan dan ada pekerjaan di bulan puasa, mereka membuat kue dan dijual oleh anak remaja masjid  hingga menjadi sumber pendapatan dan penghasilan baru bagi warga menjelang lebaran.

Pasar Ramadan Simpang Enam ini buka sejak pukul empat sore. Puluhan aneka kue dihidangkan dan dijual lengkap disini. Tak hanya ada kue kue yang dijual oleh remaja masjid, beberapa masyarakat sekitar juga ikut meramaikan pasar yang biasanya ramai satu jam menjelang buka puasa ini.

Baca Juga:   Menurut IDI, Kalau Anggota DPR Sehat, Rapid Test Corona Itu Mubazir

“Kalau kue kue ini biasanya kita ambil langsung ke rumah warga yang membuat. Nanti dicatat, jadi nanti pembagian keuntungannya dikumpulkan ketika malam takbiran nanti dibagi ke petugas remaja masjid yang menjualnya,” ujar Hermawan lagi sembari menambahkan ada sekitar 18 orang anggota remaja masjid yang bertugas setiap harinya.

Akan tetapi, di tengah mewabahnya virus corona saat ini ia mengakui terjadinya penurunan omset penjualan yang berbeda dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Meski demikian, pihak remaja masjid tetap menyediakan tempat cuci tangan dan para penjual wajib mengenakan masker.

“Memang tahun ini penjualan berpengaruh bang. Jauh lebih kecil hasil jualannya dibandingkan tahun sebelumnya karena ada virus corona itu,” ucapnya.

Baca Juga:   Antisipasi Terorisme, Polres Sergai Perketat Pengamanan