Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasional

Asuransi Astra Berikan Edukasi Mengelola Keuangan di Kala Pandemi

×

Asuransi Astra Berikan Edukasi Mengelola Keuangan di Kala Pandemi

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Perlahan keadaan pandemi di Indonesia mulai membaik, meskipun begitu kita semua tidak boleh terlena. Kesehatan tetap harus dijaga dengan baik agar siap hadapi kondisi ke depan. Selain mematuhi protokol kesehatan yang menjadi salah satu upaya untuk tetap menjaga kesehatan secara jasmani, untuk memberikan kesehatan secara rohani kita tentu perlu menjaga agar batin tetap dapat merasakan ketenangan. Salah satunya dengan cara menjaga kesehatan dalam mengelola finansial.

Masih dalam rangkaian Hari Pelanggan Nasional 2021, guna memberikan peace of mind kepada para pelanggannya, Asuransi Astra melalui produk asuransi kesehatan karyawan Garda Medika mengajak para peserta Garda Medika untuk turut serta mengelola kesehatan finansialnya melalui webinar yang mengangkat tema Financial Management During Pandemic bersama pakar pengelola keuangan ternama, Safir Senduk.

Dalam pemaparannya, Safir Senduk menyampaikan bahwa kekayaan seseorang tidak dapat dilihat hanya dari besaran gaji, tingginya jabatan, ataupun banyaknya barang branded yang dimiliki.

Baca Juga:   Harga Minyak Global Masih Naik

Tetapi, kekayaan seseorang dapat dilihat dari seberapa besar orang itu memiliki investasi dan bagaimana cara orang tersebut mengatur cashflow-nya.

Oleh karena itu, materi yang disampaikan berisikan tips mengelola perencanaan keuangan agar kondisi finansial kita dapat lebih terorganisir dengan tepat dan bijak. Terbagi menjadi 3 hal penting yang dapat kita lakukan untuk mengelola perencanaan keuangan sebagai berikut:

1. Miliki Dana Darurat
Dana darurat adalah dana cadangan yang dialokasikan disaat kondisi darurat seperti sedang tidak memiliki pemasukkan atau terdapat kejadian mendesak yang tidak terduga. Idealnya, jumlah dana darurat ini dapat memenuhi kebutuhan untuk 2 hingga 3 bulan berikutnya. Melihat sifat dari dana darurat yang diperlukan secara mendadak saat keadaan genting, maka dana darurat ini disarankan disimpan di tempat yang tidak terlalu mudah untuk di ambil, tetapi juga tidak di tempat yang terlalu sulit untuk di ambil saat dibutuhkan. Penyimpanan dana darurat ini contohnya dapat dilakukan melalui emas ataupun reksadana.

Baca Juga:   Wabup Darma Wijaya : Regulasi Pengadaan Barang Jasa Semakin Berkembang dan Transparan.

2. Pilih Investasi Tepat
Tujuan dari investasi umumnya adalah sebagai dana yang diharapkan berkembang dan dialokasikan untuk kebutuhan mendatang. Pemilihan instrumen investasi sendiri sebetulnya menyesuaikan dengan kemampuan dari masing-masing pribadi yang biasanya dilihat dari faktor risiko dan pendapatannya. Terbagi menjadi 3 macam investasi berdasarkan bentuknya, yaitu investasi real asset, contohnya properti dan emas. Selanjutnya paper asset contohnya reksadana, deposito, dan saham. Terakhir adalah digital asset yang belakangan ini sedang banyak dibicarakan yaitu crypto. Di masa pandemi seperti sekarang ini, disarankan untuk memilih investasi yang minim risiko dan pendapatan yang sudah pasti.

3. Miliki Asuransi
Masa pandemi menjadi masa yang serba tidak dapat diprediksi. Kita harus melakukan manajemen risiko yang baik agar terhindar dari keluarnya biaya yang membengkak. Dengan memiliki asuransi, kita dapat menghindari terpakainya dana darurat atau investasi yang sudah dikumpulkan di saat menghadapi situasi genting. Seperti payung, tidak menjamin hujan tidak akan turun, tetapi dapat menjamin tidak kehujanan saat hujan turun. Selain berkeinginan untuk memberikan proteksi lebih, kita juga perlu untuk mengetahui pelayanan yang diberikan agar dapat merasa tenang dan aman tanpa khawatir berlebih.

Baca Juga:   Menko PMK Mendukung Hasil Penelitian dari Unair

“Dalam kesempatan kali ini, selain sebagai bentuk apresiasi untuk pelanggan kami melalui informasi yang edukatif agar dapat merasakan peace of mind di kala pandemi, juga sebagai upaya membantu OJK dalam akselerasi implementasi literasi dan inklusi keuangan,” ujar Christoper Pangestu selaku Chief Marketing Officer – Commercial & Health Business Asuransi Astra.