Scroll untuk baca artikel
dpdreiInfrastruktur & Property

Dampak MRT Jakarta Fase II, Wajah Kawasan Kota Tua Akan Berubah

×

Dampak MRT Jakarta Fase II, Wajah Kawasan Kota Tua Akan Berubah

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Pekerjaan proyek MRT Jakarta Fase II akan menghubungkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia menuju kawasan wisata Kota. Kawasan Kota Tua ini pun akan berganti wajah dengan konsep baru yang lebih ramah pejalan kaki.

Hal ini dilakukan oleh PT MRT Jakarta dalam upaya mendorong perubahan wajah Jakarta melalui urban regeneration. Dikutip dari keterangan MRT Jakarta, kawasan Kota Tua akan diubah menjadi kawasan yang mengedepankan akses pejalan kaki dan fungsi transit.

Pembangunan pedestrian, plaza Stasiun BEOS atau Stasiun Jakarta Kota, pembangunan Transit Hub, hingga pedestrianisasi Pintu Besar Selatan dengan konsep transit mall, yaitu jalan yang digunakan hanya untuk angkutan umum saja, dalam hal ini jalur bus Transjakarta. Penataan ini ditargetkan rampung di akhir 2024 mendatang.

Baca Juga:   REI: Program BP2BT Dorong Pembangunan Rumah Sederhana

Untuk diketahui, target pembangunan MRT Jakarta Fase II akan selesai pada akhir 2024 dan operasionalnya akan dimulai pada kuartal pertama 2025.

Pembangunan fase 2 akan terdiri dari enam paket kontrak. Pertama, Contract Package200 (CP200) yang mengerjakan pembangunan D-Wall di Taman Monumen Nasional (Monas).

Kedua, CP201 yang akan membangun terowongan dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Stasiun Sarinah, membangun Stasiun Sarinah, terowongan menuju Stasiun Monas, membangun Stasiun Monas, dan terowongan menuju Stasiun Harmoni.

Ketiga, CP202 terdiri dari pekerjaan membangun Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Mangga Besar, serta terowongan dari Stasiun Harmoni hingga Stasiun Glodok.

Keempat, CP203 akan membangun Stasiun Glodok, terowongan menuju Stasiun Kota, dan Stasiun Kota.

Baca Juga:   Totok Lusida Inginkan REI sebagai Penggerak Pembangunan Nasional

Kelima, CP205 adalah pekerjaan sistem perkeretaapian (railway systems) dan rel (trackwork).

Keenam, CP206 akan menyiapkan kereta (rolling stock) yang dibutuhkan untuk melayani penumpang di jalur sepanjang sekitar 5,8 kilometer ini.

Saat ini, CP200 telah selesai dikerjakan dan rencananya CP201 akan mulai dibangun pada Maret 2020.

Di fase 2 ini pula akan dibangun Depo MRT Jakarta di area Ancol Barat. Depo nantinya akan dilengkapi dengan area stablingratangga, inspection track, test track, dan lead track.

Di masa depan, hingga 2030 mendatang, PT MRT Jakarta merencanakan akan membangun sekitar 230 kilometer jaringan moda raya terpadu yang akan menghubungkan Jakarta.

Dengan konsep integrasi transportasi publik Jaklingko—MRT Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta, dan mikrobus—diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang berpindah dari pengguna transportasi pribadi dalam mobilitas sehari-harinya menjadi pengguna transportasi publik.

Baca Juga:   Laksanakan Visi Presiden, Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur 2020 – 2024