Thailand, Mediasumutku.com– Ini pesan yang patut dipegang oleh pembaca Mediasumutku.com: jangan lakukan bully atau perundunganatau perisakan terhadap teman sekolah atau teman sepermainan, walau teman kita itu nampaknya berbadan kecil dan kurus kerempeng.
Sebab, siapa tahu, kelak dia bisa dendam kita dihabisi. Berlebihan? Tidak!
Ini terjadi di negara tetangga kita, Thailand. Di negara Gajah Putih itu, ada insiden mengerikan yang terjadi, di mana seorang kakek menghabisi nyawa kawan yang sewaktu satu sekolah dulu menjadi musuhnya.
Pria itu diketahui bernama Thanapat (69) yang merupakan seorang pensiunan marinir.
Dalam acara reuni sekolah yang belum lama ini digelar, Thanapat bertemu geromblan pria yang dulu suka sekali merundungnya di sekolah.
Laman Suara.com yang mengutip China Press, Rabu (28/8/2019), menyebutkan mereka adalah teman sekelas pada 1966 yang telah kehilangan kontak selama 50 tahun terakhir.
Pada kesempatan itu, mantan teman sekelas tersebut berkumpul di sebuh toko lalu mengobrol dan minum alkohol.
Ceritanya, saat sekolah dulu teman Thanapat yang bernama Suthud yang orang yang paling sulit dilupakan. Suthud sering menjadi provokator bagi teman-teman sekelas sehingga mereka nekat mengubur Thanapat hidup-hidup.
Beruntung saat dikubur, Thanapat bisa menyelamatkan diri. Tapi karena trauma, Thanapat muda un memilih untuk putus sekolah setelah kejadian.
Parahnya saat reuni, gerombolan perudung itu seolah lupa dengan kejahatannya di masa lalu. Mereka pun berpura-pura mencari keberadaan dan kontak Thanapat. Sikap tersebut justru membuat Thanapat sakit hati.
Ia yang sudah berusaha melupakan kenangan buruk tidak bisa menutup telinga dari kegaduhan suara musuh-musuhnya. Thanapat tidak bisa menahan emosi.
Ia akhirnya mengeluarkan pistol dan menembak perut Suthud. Korban seketika langsung jatuh ke tanah dengan darah mengalir dari perutnya.
Korban pun dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Sementara teman-temannya yang lain memilih untuk melarikan diri.
Pascakejadian tersebut, Thanapat dengan santai menyalakan sebatang rokok dan duduk di toko sendirian. Tak lama, polisi datang ke tempat kejadian dan mengamankan pistol yang digunakan untuk menembak.
Petugas juga menemukan beberapa senjata tapi Thanapat berdalih ia dizinkan menyimpan beberapa senjata dan amunisi pelatihan setelah pensiun.
Lansia itu pun mengaku tidak menyesali perbuatannya, sedangkan petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan.(MS1/suara.com)