CBD Polonia, Mediasumutku.com– Penduduk Indonesia saat ini ditaksir mencapai 260 juta jiwa. Empat sampai lima persen di antaranya merupakan warga negara Indonesia keturunan etnis Tionghoa.
“Keberadaan kamai, etnis Tionghoa, sama dengan etnis lainnya di bumi Indonesia ini, yakni sama-sama berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Leluhur kami memang dari Tiongkok, dan kami tentu sangat menghormati hal itu. Namun, kami lahir, tumbuh dan berkembang di sini, di Indonesia. Bahkaan, kalau meninggal, kami pun ingin tetap di Indonesia,” ujar Sekretaris DPD Indonesia Tionghoa (INTI) Sumut, Tomi Wistan.
Ia menyampaikan hal itu saat memberikan kata sambutan dalam acara kunjungan keakraban Konsultan Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Mrs Qiu Weiwei ke kantor DPD INTI Sumut di Kompleks CBD Polonia Medan, Rabu (21/8/2019) pagi.
Mrs Qiu Weiwei saat itu didampingi oleh Wakil Konjen Mr Fu Aimin dan Konsul Mr Wang Wenqing.
Sementara itu, selain Tomi Wistan, mayoritas pengurus INTI hadir dalam acara itu seperti Indra Wahidin (Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat), Ketua INTI Sumut Anwar Sutanto, Janlie (Inti Medan), Budi SE (INTI Serdang Bedagai), para senioran INTI seperti Ardjan Leo, politisi Brilian Mochtar dan Landen Marbun, dan lainnya.
Tomi mengakui, ada dinamika dalam komunikasi dan hubungan sosial antara etnis Tionghoa dan etnis lainnya di Indonesia di masa lalu, termasuk di tahun 1998.
Namun, kata Tomi, kondisi saat ini sudah jauh berubah lebih baik. Apalagi saat ini sudah ada undang-undang (UU) yang mengatur tentang kewarnegaraan dan sejumlah peraturan yang mencegah munculnya praktek diskriminasi.
Ia memahami bahwa pola komunikasi, silaturahmi, dan hubungan sosial yang hendak dibangun harus dua arah. Karena itu, Tomi menilai sangat baik kalau setiap etnis saling bahu-membahu membangun Indonesia.
Tomi menyebutkan, sejak dilahirkan di tahun 1999, INTI telah bergerak melakukan hal itu.
“Di sini, di ruangan ini Bu Konjen, hadir para tokoh senior yang dari awal telah membangun INTI dan membuat INTI punya peranan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Mereka di antaranya adalah Pak Indra Wahidin yang duduk di sebelah Bu Konjen, lalu ada Pak Anwar Sutanto Ketua INTI Sumut, ada Pak Ardjan Leo, dan tokoh-tokoh lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,” ujar Tomi Wistan.
Saat itu Tomi juga menunjukan berbagai foto dan video tentang kegiatan INTI di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya dalam memberikan bantuan terhadap korban bencana alam, termasuk korban bencana tsunami di Aceh dan Nias pada tahun 2004 lalu.
Kata Tomi, saat ini kiprah etnis Tionghoa di Indonesia suah masuk ke berbagai bidang, dari mulai politik, bisnis kuliner, infrastruktur, bahkan hingga kegiatan sosial seperti yang dilakukan oleh Yayasan Angsapura.
“Seluruh talenta kami, etnis Tionghoa ini, akan tetap dikontribusikan bagi NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua ini kami lakukan untuk membangun Indonesia agar semakin lebih baik di masa depan,” kata Tomi.
Tomi juga menyampaikan harapannya agar INTI tetap setia dan mampu menjadi jembatan penghubungan antara RI dan RRT.
Dengan demikian, hubungan harmonis kedua negara di berbagai bidang dapat berlangsung secara langgeng dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di kedua negara. Saat ini, kata Tomi, hubungan antara RI dan RRT menunjukan tren positif. Karena itu, ke depan, Tomi berharap INTI bisa semakin menguatkan hubungan erat antara RI dan RRT.
Konjen RRT di Kota Medan, Mrs Qiu Weiwei, saat memberikan kata sambutan mendoakan agar kiprah INTI di masa depan semakin memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Apalagi, kata Mrs Qiu Weiwei, INTI saat ini sudah mengalami proses regenasi yang baik.
Baca juga: Konjen RRT Mrs Qiu Weiwei Puji Peranan INTI
“Saya melihat di ruangan ini sudah banyak generasi muda yang sudah tampil sebagai pengurus INTI. Ini sebuah hal yang bagus dan layak diapresiasi,” ujar Mrs Qiu Weiwei.
Sementara itu Indra Wahidin selaku senioran INTI Sumut yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPP INTI, menyampaikan harapan yang sama dengan yang disampaikan Mrs Qiu Weiwei.
Kata dia, akan sangat baik bila antara Indonesia dan Tiongkok tetap terjalin hubungan yang harmonis dan memberikan manfaat bagi rakyat dari kedua negara.
“Kami dari INTI sebagai jembatan bagi hubungan kedua negara, agar RI dan RRT semakin erat, termasuk dalam hubungan ekonomi, pendidikan, dan lainnya,” ujar Indra Wahidin.
Acara kunjungan keakraban Mrs Qiu Weiwei diisi dengan tanya-jawab dan pemaparan singkat yang berlangsung akrab dan komunikatif, diakhiri dengan sesi foto bersama.(MS1/MS1)