mediasumutku.com| SERGAI- Diduga mengalami depresi, seorang pemuda yang diketahui bernama MY alias Asen (30) warga Jalan Pendidikan Dusun II, Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, ditemukan tewas gantung diri dengan seulas tali, Jum’at (25/9) dini hari sekira pukul 06:10 WIB
Informasi yang di peroleh, MY alias Asen pertama kali ditemukan oleh kedua orang tuanya bernama IL (63) ayah korban dan ibunya MH (61) sudah dalam kondisi meninggal dunia dalam kondisi tergantung di tiang kamar milik korban.
Selanjutnya, kedua orang tua korban berteriak meminta pertolongan warga sekitar, secara spontan wargapun langsung menyambangi kediaman korban dan melihat korban sudah dalam kondisi tergantung seulas tali tambang di bagian tiang kamar milik korban.
Kemudian, saksi Bambang dan Ibrahim dan Sunardi langsung menghubungi pihak Kepolisian Sektor Polsek Perbaungan, setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) pihak kepolisian langsung menurunkan jenazah korban.
Menurut keterangan saksi, bahwa korban saat ini sedang mengalami sakit yang tak kunjung sembuh di bagian kaki. Sehingga diduga korban menjadi depresi (stres) sehingga mengakhiri dengan cara gantung diri,”ujar saksi dilokasi.
Sementara itu, Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang membenarkan kejadian seorang pemuda meninggal dunia dengan cara gantung diri di Desa Pasar Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Jumat (25/9) dini hari.
Menurut Robin, awalnya kejadian atas informasi dari masyarakat bahwa ada seorang laki-laki yang sudah meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara mengingkat lehernya dengan seutas tali tambang dan mengantungkan diri di sebuah tiang rumah miliknya.
Setelah tiba dilokasi, ternyata benar sosok mayat tersebut diketahui bernama MY dengan panggilan Asen yang sudah tergantung tiang melintang di kamar korban dalam keadaan tidak bernyawa.
“Petugas sudah mengamankan barang bukti seutas tali tambang warna hijau tua dalam keadaan tersimpul dan sepasang pakaian korban yang di kenakan saat itu,”ujar Kapolres Sergai AKBP Robin.
Hasil serangkaian, lanjut Robin. Introgasi dilokasi kejadian terhadap keluarga yakni kedua orang tua hingga saksi saksi keluarga mengaku, bahwa korban memang sakit di bagian kaki yang sudah lama tak kunjung sembuh, sehingga diperkirakan korban diduga menjadi depresi atau stres. Sehingga korban melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri.
Setelah akan dilakukan outopsi, pihak keluarga merasa keberatan bila jenazah MY alias Asen dilakukan otopsi. Sehingga, petugas dengan menyatakan kepada pihak keluarga untuk membuat surat pernyataan agar korban tidak dilakukan otopsi.
“Saat ini jenazah korban sudah diserahkan oleh pihak keluarga untuk dikebumikan,”pungkas Kapolres Sergai. (MS6)