Medan, Mediasumutku.com– Kerjasama antara negara Republik Indonesia (RI) dengan India cukuplah erat, bahkan sudah berlangsung selama 70 tahun, tepatnya dimulai sejak 1949. Kerjasama itu termasuk di bidang ekonomi. Provinsi Sumatera Utara saja mencatatkan nilai ekspor yang luar biasa ke India.
Hal itu dikemukakan Konsultat Jenderal India di Pulau Sumatera dan berkedudukan di Medan, Raghu Gururaj, dalam acara “India-Indonesia Business Meeting, Potensial For Cooperationof Agriculture Sector“ yang digelar di California Meeting Room, Hotel JW Marriott Medan, Rabu (18/9/2019).
Dari pihak India hadir sejumlah pengusaha di bidang pertanian dan peternakan yang tergabung dalam Agriculture and Processed Food Products Export Development Authority (APEDA). Sementara itu para pengusaha asal Sumut hadir atas nama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, termasuk Direktur Eksekutif Kadin Sumut Hendra Utama, dan Wakil Ketua Kadin Sumut Bidang Investasi dan Promosi Jonner Napitupulu.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekda Provsu) Hj Sabrina hadir dalam kesempatan itu mewakili Gubernur Edy Rahmayadi. Hj Sabrina saat itu didampingi oleh Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara Hasmirizal Lubis, dan lainnya.
Menurut Konjen India Raghu Gururaj, kegiatan yang sama telah dilakukan APEDA di Jakarta pada hari senin (16/9/2019). Raghu Gururaj menyebutkan, selama dua tahun terakhir, pertukaran politik bilateral tingkat tinggi antara RI dan India semakin intensif.
Baca juga: India: “Kami Beli CPO Anda, Kenapa Anda Tidak Beli Beras Kami?”
Terkait kerjasama ekonomi dengan Sumut, Raghu Gururaj mengutip data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut yang menyebutkan India adalah mitra dagang terbesar ke-3 di Sumatera Utara, setelah AS dan Tiongkok.
Kata dia, selama lima tahun terakhir, perdagangan bilateral antara India dan Sumatera Utara berkisar antara 800 juta Dolar AS hingga 1,3 miliar Dolar AS.
“Pada tahun 2018, perdagangan India-Sumatera Utara mencapai 843 juta dolar AS, dengan ekspor India sebesar 260 juta dolar AS,” kata Raghu Gururaj. Artinya, Sumatera Utara menikmati keuntungan dari perdagangan di antara kedua belah pihak.
Kata dia, keuntungan yang diperoleh Sumut dari India berkat ekspor minyak sawit, karet alam, buah dan kacang, kopi dan teh, rempah-rempah, kakao, dan lainnya. Sementara itu, yang diimpor Sumut dari India adalah bawang, kedelai, kacang tanah, jagung, buah-buahan, minyak dari biji-bijian, gabah dan beras.
Pihaknya bersyukur RI mau membuka diri terhadap impor dagaing sapi atau kerbau dari India, walau impor terbesar masih dari sejumlah negara Amerika Latin, Selandia Baru, Australia, dan lainnya.
“Karena itu, merupakan harapan kami bahwa dalam waktu dekat, peraturan terkait yang mengatur impor daging dan beras dari India dapat dilonggarkan. Kemungkinan pembukaan pelabuhan Belawan (untuk produk impor dari India -red) pasti akan berkontribusi pada perluasan impor daging kerbau dari India,” kata Raghu Gururaj.(MS1/MS1)