MEDAN-Bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berbagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di Sumut. Termasuk pemetaan wilayah berdasarkan ketersediaan pangan.
“Memang kami ini sedang menggeliat meningkatkan pangan, kami terus memetakan bagaimana ketersediaan pangan di masing-masing wilayah Kabupaten dan kota di Sumut, ” kata Edy Rahmayadi kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menjamu makan malam di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman 41, Medan, Sabtu (22/10) malam.
Dengan begitu, wilayah yang surplus hasil pertaniannya dapat mensuplai wilayah yang kekurangan. Sehingga kestabilan harga terus terjaga. Sumut juga berkoordinasi dengan provinsi lain yang kekurangan komoditas.
Edy melaporkan saat ini ada beberapa kebutuhan pangan Sumut yang surplus diantaranya beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng. Adapun kebutuhan pangan yang masih perlu ditingkatkan produksinya antara lain bawang merah, bawang putih, dan gula pasir.
“Untuk gula pasir ini kami sedang garap tebu di lahan seluas 20.000 hektare di Langkat, ” ungkap Edy Rahmayadi yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief Sudarto Trinugroho.
Edy juga melaporkan Singapura melirik ayam ayam dari Sumut. “Kemarin ada yang datang ke mari dari Singapura, tertarik dengan ayam-ayam Sumut, sebelumnya mereka menggunakan ayam dari Malaysia, ini sedang dibahas, ” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengharapkan Sumut menjadi lumbung pangan nasional. “Saya berharap di tangan Pak Gubernur Sumut bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan Sumut, tapi juga nasional, Sumut membela negara, Insya Allah kita bisa capai, saya siap apapun Pak Gub mau di sini, saya siap, ” kata Syahrul.
Menurut Syahrul, pertanian bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Semasa Ia menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, pertanian merupakan pendongkrak pertumbuhan ekonomi provinsi.
“Tahun depan kondisi tidak baik, semua harga akan naik, namun kita tidak perlu resah dengan kenaikan harga dunia kalau makanan kita cukup, nasi kita cukup, sayur kita cukup, ” kata Syahrul.