Scroll untuk baca artikel
Nasional

IHSG Masih Dihantui Sentimen Global

×

IHSG Masih Dihantui Sentimen Global

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi IHSG/int

mediasumutku.com | JAKARTA – Pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,73% ke level 6.105,80. Pada perdagangan Jumat (11/10) saja, IHSG menguat 1,36% Kendati penuh tekanan.

Menanggapi hal tersebut Head Of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, penguatan IHSG pekan ini merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Agustus 2019. Hitungan dia, saat ini IHSG diperdagangkan dengan forward P/E 15,6 kali dan trailing 12 month (TTM) P/E 19,2 kali.

hal senada dikatakan Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan, pergerakan IHSG masih didominasi oleh sentimen global. Pada awal pekan ini, pasar optimistis menyambut data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang baik. Hal ini memicu ekspektasi pasar akan kembali diturunkannya suku bunga oleh The Fed akhir bulan ini.

Baca Juga:   Asuransi Astra Peroleh Penghargaan Insurance Market Leader Award 2021

Pasar juga dipengaruhi oleh sentimen negosiasi dagang yang baru berlangsung pada pertengahan pekan. Hal ini menyebabkan IHSG sempat terkoreksi hingga 1% pada Senin pekan ini.

Di pertengahan minggu, pasar kembali memanas setelah AS mencabut visa beberapa pejabat pemerintahan dan memulai investigasi terkait pelanggaran kemanusiaan oleh Tiongkok kepada kelompok muslim minoritas di Tiongkok, yakni Muslim Uighur. Pasar juga mengkhawatirkan sentimen Brexit.

Pasar kembali fokus pada negosiasi dagang di akhir pekan ini. Ketidakpastian terkait hasil kesepakatan perang dagang sempat membuat IHSG terkoreksi pada Kamis (10/10). Namun, IHSG berhasil ditutup menguat pada perdagangan Jumat (11/10) setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa negosiasi hari pertama berjalan dengan sangat baik.

Baca Juga:   Kurs Rupiah Masih Ditekan Perang Dagang

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, IHSG sudah berhasil menembus resistance di level 6.100 pada pekan ini. Pada perdagangan pekan depan, William menilai pasar saham masih akan dipengaruhi oleh sentimen kesepakatan damai perang dagang didukung oleh penguatan rupiah.

Hans menambahkan, pada perdagangan pekan depan, pasar masih akan terus memperhatikan pernyataan Trump dan pihak-pihak terkait kesepakatan damai perang dagang.

Ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed akhir bulan ini juga masih akan menjadi sentimen yang mencuri perhatian pasar. Dari faktor domestik, pasar akan memperhatikan rilis data laporan keuangan emiten di kuartal ketiga. Melihat beragam sentimen ini, William memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 6.000-6.180 pada perdagangan pekan depan.

Baca Juga:   Kontingen Sumut Bidik 6 Emas dari Cabor Atletik PON XXI Aceh-Sumut 2024