Scroll untuk baca artikel
Medan

Kepala Daerah Diminta Waspadai Potensi Naiknya Kasus Covid-19 Pasca Idul Fitri

×

Kepala Daerah Diminta Waspadai Potensi Naiknya Kasus Covid-19 Pasca Idul Fitri

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN-Presiden Joko Widodo mengingatkan, kepada seluruh kepala daerah untuk mewaspadai potensi kenaikan kasus Covid-19 pada pascalebaran.

“Meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, tadi pagi saya mendapatkan data, terdapat sekitar 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 sampai 17 Mei,” ucap Presiden saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia secara virtual, Senin (17/5).

Turut mendengarkan  pengarahan Presiden yang berkaitan dengan penanganan Covid pasca lebaran ini yakni, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Wakil Walikota, Aulia Rachman, unsur Forkopimda Medan, Sekda Medan, Wiriya Alrahman, dan para Asisten Setdako Medan.

Presiden berharap, kasus aktif Covid-19 pasca lebaran tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Dikatakannya, saat ini sudah terjadi penurunan kasus aktif. Pada 5 Februari 2021 lalu jumlah kasus aktif sebanyak 176 ribu dan sekarang telah turun menjadi 90.800.

Baca Juga:   Kejari Gunung Sitoli Raih Predikat Terbaik II Bidang Pidsus pada Rakerda Kejati Sumut 2023

“Ini yang harus kita tekan, agar semakin turun dan turun. Harus ada konsistensi dan ketahanan,” pesan Presiden.

Dalam arahannya, Presiden juga menyebutkan, 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19. Kelimabelas provinsi itu adalah Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalteng, Sulteng, Sulsel, dan Gorontalo.

Presiden juga memaparkan, data tentang Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit. Secara nasional, terang Presiden, BOR saat ini di posisi yang baik, yaitu 29 persen.

“Tapi ada beberapa provinsi yang di atas 29 persen dan ada yang masih di atas 50 persen. Tolong semua gubernur, bupati, wali kota, tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumut BOR-nya 58 persen, Kepri BOR-nya 53 persen, dan Riau BOR-nya 52 persen,” ungkap Presiden.

Baca Juga:   Tim Kementerian Kominfo Evaluasi Program Smart City Kota Medan

Presiden juga mengingatkan, tentang penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang merupakan indikator kapasitas respon. Disebutkannya, semakin banyak testing semakin baik. Hal yang ditekankan Presiden adalah tracing dengan kriteria kontak 15 menit dalam jarak 1 meter.

“Ini hati-hati. Kalau ada satu orang yang positif, harus dilacak betul, dia kontak dengan orang lain lebih dari 15 menit dan jarak minimal 1 meter. Harus dicek betul,” tegas Presiden mengingatkan agar kepala daerah juga hati-hati terhadap varian baru Covid-19.

Dalam arahannya, Presiden juga menekankan tentang perekonomian. Presiden mengatakan, seluruh kepala daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional. Ditegaskannya, target pertumbuhan ekonomi pada kwartal kedua tahun ini harus di atas 7 persen.

Baca Juga:   Menurut IDI, Kalau Anggota DPR Sehat, Rapid Test Corona Itu Mubazir

“Indikasi ke arah sana ada. Tergantung kerja keras kita bersama,” sebut Presiden. (MS7/foto:ist)