mediasumutku.com | LUWU-Kolonel Inf Agussalim sebagai salah seorang putra Luwu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para guru yang selama ini menjadi panutannya, menjadi mentor sekaligus pengajar yang sangat sabar dalam mendidiknya hingga akhirnya bisa mewujudkan cita-cita sebagai salah seorang abdi negara.
Menurut Kolonel Inf Agussalim saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (25/11/2023) terkait peringatan Hari Guru Nasional, di era serba teknologi sekarang, seorang guru tidak bisa lagi hanya mengandalkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dimasa kuliah lalu diterapkan kepada anak-anak murid di sekolah.
Lebih lanjut Agussalim menyampaikan, memang tugas guru di sekolah adalah mengajar dan belajar, guru harus menjadi teladan dan contoh yang baik bagi seluruh muridnya. Menjadi seorang guru tidak mudah. Selain harus profesional dan berintegritas, guru zaman now juga harus mau belajar dan upgrade pengetahuannya terutama dalam penguasaan teknologi.
“Kalau mau jujur sebenarnya, apa yang diajarkan guru saat ini sudah ada di dunia maya dan tinggal bertanya pada google maka informasi apa saja bisa kita dapatkan. Akan tetapi, kehadiran guru di depan kelas akan memberi makna tersendiri bagi peserta didik dalam membentuk karakter, sikap, mental dan perilakunya,” papar Agussalim.
Sesuai dengan surat edaran Kemendikbudristek bernomor 36927/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023, disebutkan, bahwa tema Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 adalah “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.
“Memaknai tema yang diusung pada peringatan Hari Guru tahun ini, artinya adalah mari sama-sama bergerak untuk mendukung guru semakin profesional, mendukung guru memperoleh kesejahteraan yang memadai. Hal ini penting agar guru tidak menyalahgunakan jabatannya dengan mengajar di beberapa sekolah sehingga tidak fokus dalam tugas utamanya,” kata Agussalim.
Agar guru tetap profesional dan menjadi panutan bagi peserta didik, kata Agussalim, maka pemerintah wajib memberi perhatian lebih terutama dalam meningkatkan kesejahteraan guru, tidak hanya guru tetap (PNS), tapi juga guru honorer dan guru di sekolah swasta.
“Karena, guru bagi saya adalah pahlawan yang sesungguhnya, bukan hanya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Di tangan guru sudah banyak tercipta orang-orang hebat dan sukses, dan guru hanya akan tersenyum atau merasa bangga saat mendengar anak-anak muridnya sudah bisa mewujudkan cita-citanya,” katanya,
