Mediasumutku.com | Turin : Bek muda Juventus, Matthijs de Ligt, tak bisa menutupi rasa kecewanya atas pil pahit yang harus ditelan timnya di pentas Liga Champions 2019-2020. Menurutnya, Juventus tersingkir terlalu dini dari Liga Champions.
Juventus memang harus menghentikan perjalanannya di ajang Liga Champions musim ini pada babak 16 besar. Hal itu terjadi setelah Juventus gagal mengatasi perlawanan dari Olympique Lyon di babak tersebut.
Bianconeri–julukan Juventus–sejatinya bisa memetik kemenangan pada laga leg II kontra Lyon. Laga yang berlangsung di Stadion Allianz, Minggu (8/8/2020) dini hari WIB itu dimenangkan Juventus dengan skor 2-1.
Dua gol Juventus dicetak oleh sang pemain bintang, Cristiano Ronaldo, pada menit ke-43 dan 60. Sementara itu, gol semata wayang Lyon dicetak oleh Memphis Depay pada menit ke-12 lewat tendangan dari titik putih.
Meski berhasil menang di laga leg II, Juventus tetap dipastikan gagal melaju ke perempatfinal. Sebab, hasil itu membuat agregat gol menjadi imbang 2-2. Penentuan tim yang melaju ke babak perempatfinal pun dilihat lewat keunggulan secara agresivitas gol tandang.
Kondisi ini pun membuat De Ligt merasa sangat kecewa. Sebab, ia menilai Juventus punya peluang besar untuk merebut tiket ke babak perempatfinal lewat pertandingan melawan Lyon di laga leg II.
Juventus dinilai bisa mengakhiri pertandingan dengan skor 3-1 hingga cukup meloloskan diri ke babak berikutnya. Sayangnya, kesempatan itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik. Baginya, kegagalan ini murni terjadi karena kesalahan dari Juventus.
“Kami benar-benar kecewa. Kami menang 2-1 dan itu tidak cukup,” ujar De Ligt, sebagaimana dikutip dari laman resmi UEFA, Sabtu (8/8/2020).
“Kami memiliki beberapa peluang untuk menjadikannya 3-1 dan tidak memanfaatkannya. Itu salah kami. Kami keluar terlalu dini, kami bisa melakukan yang lebih baik,” tukas mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut.