mediasumutku.com | MEDAN – Untuk meningkatkan keamanan kemaritiman di Sumatera Utara (Sumut), Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan terus meningkatkan sinergi dengan TNI Angkatan Laut (AL) dan pemegang kebijakan lainnya. Ada beberapa kerja sama yang perlu ditingkatkan, salah satunya adalah mengamankan pelabuhan tikus yang tersebar di wilayah Sumut.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang diwakili Asisten Administarsi Umum dan Aset M Fitriyus melalui video conference dalam rangka Forum Strategi II Kuliah Kerja Dalam Negeri Pendidikan Reguler (Dikreg) Perwira Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut Angkatan 58 Tahun Ajaran 2020 di Ruang Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (17/9).
“Kita tahu selain potensi kemaritiman Sumatera Utara, banyak pelabuhan tikus yang mengakibatkan banyaknya peredaran narkoba, bukan saja di tingkat lokal melainkan juga nasional,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Sumut juga akan bersinergi dengan TNI AL maupun pemegang kebijakan lain dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah pesisir, serta bekerjasama dalam hal peningkatan potensi sumber daya kemaritiman.
Apalagi Sumut merupakan provinsi terbesar ke-4 di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 14 juta jiwa dengan luas wilayah 182.000 km², dimana 60% di antaranya merupakan wilayah laut. Secara geografis, posisi Provinsi Sumut merupakan daerah strategis yang memiliki pantai timur dan pantai barat, serta mempunyai potensi perikanan tangkap mencapai 1,7 juta ton per tahun.
“Memang untuk menyejahterakan rakyat, kami punya visi misi pada sektor kelautan dan perikanan yang diarahkan untuk memanfaatkan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan sasaran utama untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan serta mendukung industrialisasi perikanan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan,” katanya.
Disampaikan juga, Pemprov Sumut optimis sektor kelautan dan perikanan dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi. Untuk mengoptimalkan hal ini, dibutuhkan percepatan atau terobosan dan dukungan kebijakan pembangunan yang lebih besar dalam pembangunan sektor tersebut.
“Perlu pengembangan fasilitas pendukung sektor kelautan dan perikanan khususnya pengembangan prasarana, baik berupa pelabuhan, pangkalan pendaratan ikan, balai benih ikan, maupun saluran irigasi tambak dengan pendekatan pada daerah sentra-sentra produksi perikanan,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Seskoal Iwan Isnurwanto yang diwakili Direktur Pendidikan Seskoal Imam Teguh Santoso menyampaikan kegiatan Forum Strategi II dan Kuliah Kerja Dalam Negeri Dikreg Perwira Seskoal ke-58 diikuti 175 orang. Dengan rincian 161 perwira siswa Angkatan Laut, 2 perwira siswa Angkatan Darat, 2 Perwira Siswa Angkatan Udara, 2 Perwira Siswa Kepolisian, dan 8 perwira siswa mancanegara dari Australia, Cina, India, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Thailand dan Vietnam.
“Dikreg kali ini dilaksanakan di 4 wilayah sasaran sekitar Selat Malaka yang meliputi Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,” kata Iwan.
Pendidikan reguler ini menyiapkan lulusan siap pakai yang memiliki kemampuan perencanaan dan pelaksanaan dalam hal strategi keamanan dan pertahanan di laut. “Ini dilakukan agar siswa mampu mengambil keputusan terbaik dalam berbagai masalah yang dihadapi khususnya konteks pertahanan strategi negara. Siswa juga mampu melaksanakan, mengumpulkan data potensi sumber daya dan aspek maritim di suatu daerah,” ujar Iwan.