Mediasumutku.com | Tarutung — Di temukan seekor primata baru Orangutan Tapanuli, nama latinnya Pongo Tapanuliensis yang berusia 2 Tahun, ditemukan warga dalam kondisi lemah, di Dusun Parlimaan, Desa Siandorandor, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara.
Atas informasi itu, petugas Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) harus mengevakuasi orangutan tersebut untuk di selamatkan.
Menurut Kasubbag Data, evaluasi lapangan dan Kehumasan BBKSDA Sumatera Utara Andoko Hidayat mengatakan petugas dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Tarutung, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) XII Tarutung dan pihak YOSL-OIC telah mengevakuasi seekor anak Orangutan Tapanuli di Desa Siandorandor, Tarutung.
Sebelum dievakuasi, anak Orangutan yang diperkirakan berusia dua tahun dan berjenis kelamin betina itu mulanya ditemukan seorang warga sedang berada di dekat pancuran air di sekitar tempatnya dalam kondisi lemah.
“Sebelum dilaporkan, anak Orangutan itu lebih dulu ditemukan satu warga masuk ke perkampungan dan berada di dekat pancuran air di dekat tempat tinggalnya,” kata Andoko lewat pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (19/6/2020).
Andoko menjelaskan, setelah dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan kesehatan, ternyata kondisi Orangutan yang diberi nama Andorulina itu belum stabil dan sangat berisiko untuk dilepas liar.
“Kondisi Orangutan tidak stabil, jadi petugas sepakat untuk merehabilitasinya agar kembali sehat dilepaakan kembali ke habitatnya,” ujar Andoko.
Andoko mengatakan, untuk memulihkan kondisi Orangutan itu, petugas membawanya ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera yang berada di Desa Batu Mbelin, Sibolangit, Deli Serdang.
Disana dilakukan pengecekan kesehatan dan karantina lebih lanjut. Setelah dipastikan sembuh, Orangutan akan kita lepas liar kembali ke hutan asalnya,”ucap Andoko.
Andoko mengimbau, kepada masyarakat jika melihat atau menemukan Orangutan agar jangan ditangkap secara pribadi apalagi sampai dibunuh.
Sebaiknya laporkan kepada pihak berwenang karena, Orangutan Tapanuli merupakan spesies primata baru selain jenis lainnya yakni Pongo Abelii dan Pongo Pygmaeus. Tercatat jumlah orangutan itu hanya 577 hingga 760 ekor, dan hidup di kawasan Hutan Batang Toru, pungkas Andoko. (k/MS8)