Mediasumutku.com | Jakarta — Untuk, memutuskan mata rantai penyebaran Covid -19, Pemerintah meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Virus Corona atau Covid-19 segera melaksanakan evaluasi total Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Tidak hanya itu, diminta agar para Kepala Daerah untuk segera melaksanakan Pengujian sampel secara masif, diikuti pelacakan yang lebih agresif, dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat.
Hal ini dikatakan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) yang ke-5 di istana negara, Jakarta (20/4/2020). Ratas ini diikuti para menteri dan lembaga negara.
Menurut Jokowi, ia ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan COVID-19 ini, terutama evaluasi mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Secara lebih detail kekurangannya apa, plus minusnya apa, sehingga bisa kita perbaiki.
Jokowi kembali menekankan kepada seluruh provinsi, kabupaten, dan kota mengenai 6 sasaran yang harus segera dilaksanakan yakni tentang pentingnya langkah pengujian sampel secara masif, kemudian diikuti dengan pelacakan yang progresif, dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat. Tiga hal ini yang harusnya sering terus menerus ditekankan kepada seluruh daerah. Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat.
Kemudian yang kedua, saya juga sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi. Saya kira harus lebih diperbesar, dikembangkan lagi, yaitu telemedicine. Agar ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dengan dokter itu bisa dikurangi, katanya.
Kemudian untuk ketiga, perlu adanya perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di rumah sakit. Ini untuk mengatasi over capacity dari rumah sakit rujukan yang kita miliki. Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul, mana yang sedang dan ringan, mana yang berat yang memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit.
Kemudian yang keempat, mengenai komunikasi yang terbuka. Sistem, data, dan informasi yang terbuka kepada semua pihak. Jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini menutup-nutupi. Tidak ada sejak awal kita ingin menutup-nutupi masalah-masalah yang ada.
Dan yang kelima kirim, ini pastikan bahwa distribusi logistik, kelancaran produksi itu betul-betul tidak ada hambatan di lapangan. Stok pangan cukup. Pastikan agar kita memasuki bulan Ramadhan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan, tegas Presiden.
Kemudian yang ke-enam, mengenai bantuan sosial yang saya lihat tadi pagi sudah dimulai secara besar-besaran. Untuk 1,2 (juta keluarga) dimulai di DKI terlebih dahulu, kemudian Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi atau Bodetabek, dan nanti di daerah-daerah yang lainnya.
Presiden ingin agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu ini betul-betul tepat sasaran. Ada kontrol pengawasan, ada cek lapangan, sehingga barang-barangnya itu bisa diterima oleh penerima dengan baik dan sekali lagi bisa benar, tepat sasaran, pungkas Jokowi.