mediasumutku.com | JAKARTA – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syahada Syukri Pulungan menilai, hasil survei yang menyebut 95 persen masyarakat tidak puas terhadap kepemimpinan Tapsel saat ini, tidak melalui metodologi yang tepat karena tidak menyebutkan indikator-indikator seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya.
“Belum lagi sampel yang digunakan untuk mengambil data tidak mencerminkan sampel representatif yang mewakili masyarakat Tapsel,”ujarnya dalam bincang tipis-tipis di podcast Erman Tale Daulay, Kamis, (25/7).
Lebih lanjut, Direktur Pusat Kajian Kesehatan Mental (Puskestal) Indonesia, mengatakan idealnya sebuah riset yang dilakukan melalui metodologi yang tepat, maka gap antara hasil riset sebelumnya tidak akan terlalu jauh dan bertolak belakang.
“Ketika penelitian dilakukan dengan metodologi dan kaidah-kaidah ilmiah maka gap dengan hasil riset sebelumnya tidak akan terlalu jauh” ujarnya.
Syukri mengaku kekecewa terhadap framing yang dilakukan media dengan menyatakan bahwa masyarakat Tapsel tidak puas dengan kepemimpinan Bupati Tapsel Dolly Pasaribu karena tidak menunjukkan kondisi sebenarnya.
“Riset yang dilakukan tidak mencerminkan sampel representatif karena tidak mewakili 300.000 lebih masyarakat Tapsel. Oleh karena itu akademisi harus berdiri ditengah dan jangan sampai terseret pada upaya penggiringan opini,”ucap Syukri yang saat ini sedang menempuh pendidikan S3 Psikologi Komunikasi di UIN Jakarta.