Scroll untuk baca artikel
HeadlineHukrim

Terkait Menkopolhukam Kena Tikam, Poldasu Perketat Pengamanan Pejabat Negara ke Sumut

×

Terkait Menkopolhukam Kena Tikam, Poldasu Perketat Pengamanan Pejabat Negara ke Sumut

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku-Medan|Peristiwa penikaman Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Wiranto, Poldasu langsung mengambil langkah untuk memberi pengamanan ekstra ketat terhadap para pejabat negara yang datang ke daerah Sumut.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyebutkan, selain memberi pengamanan ekatra ketat terhadap para pejabat, pihaknya juga tetap memberi pengamanan terhadap masyarakat dari tindakan kejahatan khususnya dari aksi yang seperti dialami Menkopolhukam Wiranto.

“Kita tetap waspada dengan keberadaannya (teroris). Jadi mohon nanti bila ada pejabat datang ke Sumut tentu ada pengamanan lebih ekstra, ini tidak lain untuk upaya memberi rasa aman kepada masyarakat juga,” ujar di Mapoldasu, Jumat (11/10/2019).

Agus berharap agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi dimanapun, khususnya di Sumut. “Dengan kejadian ini kita semua harus belajar, dengan harapan tidak terjadi di sini,” ungkapnya.

Baca Juga:   Disdik Asahan Komitmen Wujudkan Visi Asahan Cerdas

Meski begitu, jenderal bintang dua ini tidak menampik kalau seorang pelaku penusukan terhadap Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara (51) asal Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli. Namun, sebut Agus, pelaku sudah meninggalkan Medan sejak tahun 2017.

“Tahun 2017 sudah pindah, rumahnya kena pembebasan lahan jalan tol dan mendapat ganti rugi,” sebutnya.

Selama di Medan, kata Kapolda, Abu Rara tinggal bersama kakaknya. “Orang tuanya sudah meninggal, dia tinggal sama kakaknya,” jelas Agus.

Menurut dia, pihaknya tidak ada melakukan pemeriksaan terhadap kakaknya. “Kalau kakaknya tidak ada kita periksa karena tidak terindikasi (teroris). Kasihan orang yang tidak bersalah kita periksa-periksa. Kita menyampaikan fakta yang benar, jangan sampai tindakan kepolisian meresahkan masyarakat. Kemungkinan tersangka mendapatkan jaringan teroris saat merantau ke Jawa,” beber dia.

Baca Juga:   BMKG: Fenomena Gelombang Panas Tidak Terjadi di Indonesia

Ia menambahkan, dengan adanya informasi yang beredar di media sosial kalau seorang pelaku warga asal Kota Medan, pihaknya langsung memerintahkan anggotanya untuk mengecek kebenaran. “Kita hanya merespon atas informasi yang berkembang bahwa bersangkutan asal dari Medan dan kita mengecek kediamannya, ternyata tahun 2017 sudah pindah,” tandasnya. (Muis)