Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Peristiwa

Pelaku Pembakaran Kapal di Asahan Diduga Tiga Orang

×

Pelaku Pembakaran Kapal di Asahan Diduga Tiga Orang

Sebarkan artikel ini

ASAHAN– KM Sunli, kapal barang ekspor yang diduga sengaja dibakar dengan bom molotov oleh orang tak dikenal di kawasan pelabuhan Sei Apung, Asahan, Sumatera Utara (Sumut) diduga dilakukan oleh tiga orang bertopeng.

Rohadi (54) penjaga kapal saat kejadin sempat melihat tiga orang mendekat ke kapal sebelum terbakar mengenakan penutup wajah berbentuk topeng ninja. Kejadian tersebut disebut terjadi sekitar pukul 04.00 Wib.

“Dilempar orang pakai botol ini (molotov). Pelakunya pakai topeng ninja ada tiga orang,” kata Rohadi kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).

Saat itu, kata Rohadi yang pertama kali terbakar dibagian buritan kapal lalu menjalar ke bagian mesin dan menyambar bahan bakar kapal.

Baca Juga:   Ruko Dua Lantai di Tanjungbalai Terbakar

Saat kejadian, kapal tersebut dalam posisi bersandar. Biasanya, kapal ini beroperasi mengangkat bahan-bahan sayuran dari Asahan menuju Malaysia. Kebakaran kapal ini diduga karena persaingan bisnis ekspor impor. Kerugian atas kejadian ini ditaksir ratusan juta rupiah.

Sementara itu, Komandan TNI AL Pangkalan Lanal Tanjungbalai Asahan (TBA), Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory dihubungi wartawan mengatakan telah mendapatkan informasi dan identitas para pelaku.

“Identitasnya sudah kita dapatkan. Kita terus berkoordinasi bersama pihak kepolisian mengusut kejadian ini,” kata Danlanal.

Sebelumnya, satu unit kapal barang ekspor, KM Sunli, terbakar di pelabuhan Sei Apung, Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Kebakaran diduga dipicu bom molotov.

Kebakaran itu terjadi pada Kamis (16/9/2021) pagi. TNI AL dan Satpolair Polres Asahan dikerahkan untuk membantu memadamkan api di atas kapal.

Baca Juga:   Wabup Sergai: Saya Meminta Kepada Pihak Kepolisian Usut Tuntas Kasus Kebakaran

Saat terbakar, posisi kapal tengah bersandar di pelabuhan. Saat kobaran api semakin membesar kapal ditarik ke tengah dengan bantuan kapal nelayan agar tak menjalar ke kapal lainnya yang sedang bersandar. (MS10)