mediasumutku.com | SUMBAR – Efek dari Akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak tiga hari lalu menyebabkan banjir dan longsor menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Sabtu (21/12).
Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kecamatan Kapur IX, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kecamatan Akabiluru, Kecamatan Guguak, Kecamatan Payakumbuh, Kecamatan Lareh Sago Halaban, dan Kecamatan Harau.
Bencana banjir dan longsor menyebabkan sejumlah badan jalan retak-retak dan putus, rumah tertimbun longsor dan terendam banjir.
Longsor di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, menyebabkan badan jalan retak sepanjang lebih kurang 60 meter, 4 rumah amblas dan 6 KK (8 jiwa) terdampak.
Kemudian banjir dan longsor di Nagari Koto Tua, Kecamatan Kapur IX, menyebabkan jalan yang menghubungkan Lubuk Alai-Koto Lamo putus total, 4 unit rumah rusak dan 800 KK terisolasi. Namun hari ini masyarakat sudah mulai melakukan aktivitas kembali.
Longsor di Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru menyebabkan tebing jalan longsor dan menimbun badan jalan dan mengancam 6 KK, serta menyebabkan 2 unit rumah terendam. Saat ini banjir sudah surut dan jalan sudah dapat dilalui lagi.
Banjir juga terjadi di Nagari Sarial Laweh yang menyebabkan amblasnya tebing sungai dan mengancam 8 KK (25 jiwa) penduduk di sekitarnya.
Sementara longsor di Nagari Simpang Sugiran, Kecamatan Guguak, menyebabkan rumah tertimbun material. Banjir juga menerjang Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh dan menyebabkan tiga rumah warga terendam.
Banjir di Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, menyebabkan rumah milik 190 KK terendam.
Petugas gabungan dari BPBD, OPD terkait, TNI/Polri, warga dan unsur lainnya sudah turun ke lapangan untuk melakukan kaji cepat, pembersihan, penimbunan jalan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Saat ini banjir mulai sudah surut dan beberapa ruas jalan yang tertimbun material longsor sudah dapat dilewati.