Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita SumutHeadlineNasionalSumut

Pertanian Digital Solusi Atasi Masalah Konversi Lahan dan Minat Kaum Millenial Terjun ke Sektor Pertanian

×

Pertanian Digital Solusi Atasi Masalah Konversi Lahan dan Minat Kaum Millenial Terjun ke Sektor Pertanian

Sebarkan artikel ini
Parlindungan Purba bersama ketua Forum Rektor di acara Pembukaan Ketahanan Pangan Indonesia Expo & Conference 2023 JIExpo Kemayoran Jakarta

mediasumutku.com | JAKARTA – Kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan Nasional, antara lain dengan mempergunakan pupuk organik dengan mengalokasikan dana subsidi sebesar 1,2 triliun sangat diapresiasi. Semoga program ini dapat terealisasi sehingga masyarakat akan termotivasi untuk memproduksi pupuk organik, dan tidak lagi tergantung dengan pupuk kimia.

Demikian disampaikan Dewan Penasehat Apindo Sumut Dr Parlindungan Purba pasca mengikuti Ketahanan Pangan Indonesia Expo & Conference 2023 di JIExpo, Kemayoran Jakarta pertengahan Agustus lalu.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Parlindungan disamping masalah tingginya angka konversi lahan pertanian sekitar 100,000 ha / tahun menjadi perumahan dan perindustrian, mengakibatkan lahan pertanian semakin berkurang.

“Menyikapi hal ini perlu ada solusi antarai lain dengan menggalakkan penggunaan teknologi digital yang secara berkesinambungan perlu dikembangkan, penggunaan teknologi digital ini sering disebut dengan smart farming. Karena, ketika pertanian masih mengadopsi pola-pola lama akan mengakibatkan berkurangnya minat millenial menjadi petani atau terjun ke sektor pertanian,” paparnya.

Baca Juga:   Perayaan Natal FBUK Dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi

Masalah sarana prasarana seperti alat-alat mesin pertanian (alsintan), irigasi, dan rantai perdagangan hasil pertanian harus menjadi perhatian, terutama dalam hal penanganan produksi pasca panen dari hulu sampai hilir.

“Kementan RI saat ini sangat mendukung petani milenil dalam mendapatkan bantuan permodalan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat yang murah, mudah dan fleksibel. Ini adalah peluang bagi petani di Sumatera Utara terutama kalangan milenial untuk mendukung Sumatera Utara menjadi lumbung pangan,” tandas Parlindungan.

Satu hal lagi yang mengemuka dalam pertemuan di Jakarta, kata Parlindungan agar Pemerintah memperbaiki Permentan No10/2022 tentang distribusi dan jenis pupuk yang disubsidi, karena selama ini hanya NPK dan Urea saja.