Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Pola Penanganan Kebencanaan Diharapkan Semakin Tersistem dan Terpadu

×

Pola Penanganan Kebencanaan Diharapkan Semakin Tersistem dan Terpadu

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Pemerintah Kota Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menggelar rapat Koordinasi Teknis Pemantapan Kesiapsiagaan terhadap Bencana di Royal Suite Condotel, Selasa (29/11/2022). Melalui pertemuan tersebut diharapkan akan semakin terbangun pola penanganan kebencanaan secara tersistem dan terpadu.

Rapat Koordinasi ini dibuka oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Kalaksa BPBD Kota Medan M Husni. Sejumlah OPD terkait dan stakeholder turut menghadiri pertemuan ini diantaranya Basarnas, TNI-Polri, perwakilan dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Satpol PP dan Kecamatan se- Kota Medan.

Dikatakan Husni, pertemuan ini dilakukan dalam rangka membangun sistem penanganan kebencanaan secara terpadu. Artinya, guna membangun sistem gerak cepat dalam pola penanggulangan bencana dibutuhkan membangun semangat emosional dalam penanggulangan bencana.

Menurut Husni, saat ini kita menyadari Kota Medan masih dilanda cuaca ekstrem yang cukup tinggi dimana berdasarkan informasi dari BMKG akan berlangsung sampai bulan Desember. Selain itu adanya anomali perubahan cuaca yang curah hujan tinggi dan juga munculnya hal lain yang berdampak pada bencana.

“Atas dasar itu Kami mencoba membangun semangat kita semua para pemangku penanganan kebencanaan dari semua OPD dan stakeholder terkait. Artinya, kami mencoba menyatukan bagaimana pola penanganan bencana secara terpadu dan tersistem, dimana tidak adanya kekurangan dalam penanganan dan adanya akurasi data yang akurat dan jelas dalam proses penanganan bencana. Hal ini juga sesuai dengan visi dan misi Pak Wali Kota Medan Bobby Nasution,” jelas Husni.

Baca Juga:   Pemko Medan Apresiasi Pengajuan Ranperda Perlindungan dan Pengembangan UMKM

Husni menambahkan, gerakan cepat dalam penanganan bencana yakni bagaimana kita melakukan penanganan secara tersistem dan data akurasi dan percepatan. Artinya segala pihak saling berkaitan bagi lancarnya penanganan kebencanaan di Kota Medan. Oleh karenanya harapan besar dari pelaksanaan ini merupakan cerminan dari pada proses kerja Wali Kota Medan sehingga masyarakat dapat merasa terayomi.

“Melalui pertemuan ini kita akan diskusi panjang. Pola apa yang paling efektif dan tersistem sesuai dengan Fungsi kita seperti contoh  jika terjadi bencana BPBD melakukan apa, Basarnas melakukan apa, Kecamatan Melakukan apa dan Dinas terkait lainnya juga melakukan apa, ” sebutnya.

Selain itu Husni mengungkapkan, Walikota juga berpesan kepada kita untuk dapat membangun komunikasi dengan semua pihak jika terjadi bencana. Seperti kepada pihak kepolisian bagaimana kita dapat memastikan untuk mengamankan harta benda masyarakat.

“Sebab sering ditemukan ika terjadi bencana banjir di pinggiran sungai, banyak masyarakat yang enggan meninggalkan rumahnya dikarenakan khawatir harta bendanya hilang. Untuk itu kita harus berkoordinasi dan berkolaborasi guna membuat masyarakat lebih aman dan tenang,” paparnya. (MS7)

 

MEDAN-Pemerintah Kota Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menggelar rapat Koordinasi Teknis Pemantapan Kesiapsiagaan terhadap Bencana di Royal Suite Condotel, Selasa (29/11/2022). Melalui pertemuan tersebut diharapkan akan semakin terbangun pola penanganan kebencanaan secara tersistem dan terpadu.

Baca Juga:   Tiga Terdakwa Kurir Sabu 40 Kg di Medan Dituntut Hukuman Mati

Rapat Koordinasi ini dibuka oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Kalaksa BPBD Kota Medan M Husni. Sejumlah OPD terkait dan stakeholder turut menghadiri pertemuan ini diantaranya Basarnas, TNI-Polri, perwakilan dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Satpol PP dan Kecamatan se- Kota Medan.

Dikatakan Husni, pertemuan ini dilakukan dalam rangka membangun sistem penanganan kebencanaan secara terpadu.  Artinya guna membangun sistem gerak cepat dalam pola penanggulangan bencana dibutuhkan membangun semangat emosional dalam penanggulangan bencana.

Menurut Husni, saat ini kita menyadari Kota Medan masih dilanda cuaca ekstrem yang cukup tinggi dimana berdasarkan informasi dari BMKG akan berlangsung sampai bulan Desember. Selain itu adanya anomali perubahan cuaca yang curah hujan tinggi dan juga munculnya hal lain yang berdampak pada bencana.

“Atas dasar itu Kami mencoba membangun semangat kita semua para pemangku penanganan kebencanaan dari semua OPD dan stakeholder terkait. Artinya, kami mencoba menyatukan bagaimana pola penanganan bencana secara terpadu dan tersistem, dimana tidak adanya kekurangan dalam penanganan dan adanya akurasi data yang akurat dan jelas dalam proses penanganan bencana. Hal ini juga sesuai dengan visi dan misi Pak Wali Kota Medan Bobby Nasution,” jelas Husni.

Baca Juga:   Pendapatan Kota Medan Tahun 2020 Capai 4,12 Triliun Lebih

Husni menambahkan, gerakan cepat dalam penanganan bencana yakni bagaimana kita melakukan penanganan secara tersistem dan data akurasi dan percepatan. Artinya segala pihak saling berkaitan bagi lancarnya penanganan kebencanaan di Kota Medan. Oleh karenanya harapan besar dari pelaksanaan ini merupakan cerminan dari pada proses kerja Wali Kota Medan sehingga masyarakat dapat merasa terayomi.

“Melalui pertemuan ini kita akan diskusi panjang. Pola apa yang paling efektif dan tersistem sesuai dengan Fungsi kita seperti contoh  jika terjadi bencana BPBD melakukan apa, Basarnas melakukan apa, Kecamatan Melakukan apa dan Dinas terkait lainnya juga melakukan apa, ” sebutnya.

Selain itu Husni mengungkapkan, Walikota juga berpesan kepada kita untuk dapat membangun komunikasi dengan semua pihak jika terjadi bencana. Seperti kepada pihak kepolisian bagaimana kita dapat memastikan untuk mengamankan harta benda masyarakat.

“Sebab sering ditemukan ika terjadi bencana banjir di pinggiran sungai, banyak masyarakat yang enggan meninggalkan rumahnya dikarenakan khawatir harta bendanya hilang. Untuk itu kita harus berkoordinasi dan berkolaborasi guna membuat masyarakat lebih aman dan tenang,” paparnya. (MS7)