Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Politik

Festival Layang-Layang di Asahan: Pesona Prabowo-Gibran di Langit Sumpah Pemuda

×

Festival Layang-Layang di Asahan: Pesona Prabowo-Gibran di Langit Sumpah Pemuda

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Suatu perayaan meriah memenuhi langit Asahan, Sumatra Utara, pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda yang sangat berkesan. Sebuah karnaval layang-layang yang memukau, dengan partisipasi 135 peserta dari berbagai penjuru, berhasil menarik perhatian ribuan penonton yang terpesona oleh pertunjukan spektakuler.

Festival layang-layang ini dihelat selama dua hari di tengah lapangan sawah yang baru saja dipanen di Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang, Kabupaten Asahan, pada Sabtu, 28 Oktober 2023, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Sejumlah peserta kontes layang-layang ini datang dengan kreasi karakter dan ukuran layang-layang yang benar-benar unik, menciptakan pemandangan yang mengagumkan di angkasa.

Salah satu daya tarik utama dalam festival ini adalah layang-layang bergambar karikatur calon presiden dan wakil presiden, Prabowo – Gibran, dengan panjang hingga dua setengah meter. Layang-layang megah ini adalah hasil karya seorang peserta bernama Adam, warga Kecamatan Meranti Asahan.

Baca Juga:   Pemuda Muhammadiyah Asahan Berharap Banyak Calon Muncul di Pilkada Asahan

Adam mengungkapkan bahwa ia mempersiapkan layang-layang khusus ini sejak Prabowo – Gibran resmi mendaftar sebagai kontestan Pilpres 2024. Kepiawaiannya dalam membuat gambar wajah kedua tokoh ini sungguh luar biasa, dengan harapan agar layang-layang tersebut bisa “terbang tinggi” dan membawa keberuntungan kepada tokoh yang ia dukung. Proses pembuatan layang-layang megah ini memakan biaya sekitar Rp 150 ribu dan hanya butuh waktu dua hari untuk menyelesaikannya.

Nurhayati, seorang anggota DPRD Asahan dari Partai Gerindra, bersama Ilham Sarjana, seorang calon anggota DPRD Provinsi Sumatra Utara yang juga berasal dari Partai Gerindra, dan Muhammad Reza Andhika, ketua Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Asahan, adalah para penggagas utama kegiatan spektakuler ini. Mereka menyatakan bahwa tujuan festival layang-layang ini adalah untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya melestarikan permainan tradisional di tengah gempuran budaya digital yang semakin dominan.

Baca Juga:   Ketua DPP Himpak Dr. Citra Effendi Capah : Tidak Ada Dukungan Khusus Kepada Salah Satu Caleg atau Pasangan Capres

“Antusiasme peserta luar biasa, dengan mayoritas di antaranya adalah generasi muda, dan mereka datang dari berbagai daerah, bukan hanya dari Asahan,” kata Nurhayati.

Selain sebagai upaya merayakan semangat Hari Sumpah Pemuda, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat setempat, terutama karena sebagian besar dari mereka adalah petani yang baru saja merayakan panen raya.

Panitia pelaksana kegiatan, Jamiul, menjelaskan bahwa sejumlah kriteria penilaian digunakan dalam festival layang-layang ini, termasuk motif layang-layang, suara senar, dan kestabilan layang-layang saat terbang di udara.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini tidak hanya menjadi momen meriah, tetapi juga membawa pesan penting tentang kebanggaan, tradisi, dan semangat gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Tidak hanya meramaikan langit Asahan, festival layang-layang ini juga mengukuhkan semangat persatuan dan berbagi kebahagiaan di antara masyarakat lokal.

Baca Juga:   Menhan RI Terima Courtesy Call dari Kasal

Dalam acara tersebut, Sekretaris Partai Gerindra Sumatra Utara, Sugiat Santoso, yang juga merupakan calon anggota DPR RI turut hadir, menambahkan nuansa politis dengan dukungan terhadap peserta kontes layang-layang yang mengangkat gambar Prabowo-Gibran.

Momen ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda di Indonesia tidak hanya menjadi penghormatan kepada semangat para pemuda pejuang pada masa lalu, tetapi juga menghadirkan kreativitas, kebersamaan, dan dukungan terhadap pemimpin masa depan, seiring dengan pesan semangat gotong royong yang telah mewarnai sejarah bangsa. (MS10)